Jerman,, kalian pasti tau tentang
negara itu, kalau tidak tau, kalian sungguh "TERLALU". Saat ini The
Dreamer akan membahas tentang Jerman.
Republik
Federal Jerman
(bahasa Jerman: Bundesrepublik Deutschland)
adalah suatu negara berbentuk federasi di Eropa Barat. Negara ini memiliki
posisi ekonomi dan politik yang sangat penting di Eropa maupun di dunia. Dengan
luas 357.021 kilometer persegi (kira-kira dua setengah kali pulau Jawa) dan
penduduk sekitar 82 juta jiwa, negara dengan 16 negara bagian (Bundesland,
jamak: Bundesländer) ini menjadi anggota kunci organisasi Uni Eropa
(penduduk terbanyak), penghubung transportasi barang dan jasa antarnegara
sekawasan dan menjadi negara dengan penduduk imigran ketiga terbesar di dunia.
Sebelum membahas tentang Jerman modern, The Dreamer akan membahas
tentang masa prasejarah di Jerman ^^ .
Periodisasi
Masa
prasejarah Jerman dianggap sebagai masa sebelum kedatangan bangsa Romawi yang
kemudian menuliskan berbagai catatan mengenai wilayah itu.
Catatan
sejarah mengenai wilayah yang sekarang disebut Jerman dimulai sejak adanya
laporan-laporan Romawi dan Yunani mengenai kaum biadab ("Barbar")
yang mendiami bagian utara Pegunungan Alpen. Masa ini dapat disebut sebagai era
protosejarah.
Era
sejarah dimulai sejak abad ke-5, biasa dinamakan Abad Pertengahan oleh
sejarawan Eropa. Pada masa ini, panggung sejarah didominasi oleh suatu federasi
longgar berbagai kaum feodal yang dikenal sebagai Kekaisaran Suci Romawi, yang
membentang selama hampir 10 abad, dari abad ke-9 sampai tahun 1806. Pada masa
kejayaannya, teritori kekaisaran ini mencakup wilayah modern Jerman, Austria,
Slovenia, Ceko, Polandia Barat, Perancis timur, Swiss, dan Italia utara modern.
Setelah pertengahan abad ke-16, ketika kehilangan banyak teritori bangsa
non-Jerman, kekaisaran ini disebut sebagai "Kekaisaran Romawi Suci Bangsa
Jerman".
Perang
Napoleon mengubah alur sejarah, dari orientasi feodalisme menjadi negara
militeristik, dengan terbentuknya Konfederasi Jerman tahun 1815–1866,
Kekaisaran Jerman tahun 1871–1918, dan Republik Weimar tahun 1919–1933. Setelah
pemerintahan Jerman Nazi Adolf Hitler tahun 1933–1945 yang membawa kehancuran
bangsa ini dalam Perang Dunia II, muncullah Republik Federal Jerman (Jerman Barat)
dan Republik Demokratik Jerman (Jerman Timur) sebagai simbol Perang Dingin,
hingga Jerman bersatu kembali pada tahun 1990.
Prasejarah
Jerman
Rekonstruksi
Homo heidelbergensis.
Bukti
tertua peninggalan penghuni wilayah yang sekarang disebut Jerman pertama kali
ditemukan di daerah lembah Sungai Neckar di dekat Heidelberg, tepatnya di Gemeinde
Mauer, Rhein-Neckar-Kreis, Baden-Württemberg, yaitu rahang bawah dari makhluk
sejenis manusia yang dikenal sebagai Homo heidelbergensis (berusia
sekitar 600.000 hingga 500.000 tahun). Selanjutnya ditemukan sisa-sisa dari Homo
steinheimensis, yang terkenal adalah tombak dari Schöningen. Dari H.
heidelbergensis muncul keturunannya, yang disebut Homo neanderthalensis,
yang sisa-sisanya berusia sekitar 130.000 tahun, di kala Eropa mulai memasuki
Zaman Es terakhir. Mereka bertahan selama 100.000 tahun, sebelum akhirnya
punah.
Di
saat Zaman Es mulai berakhir, sekitar 30.000 tahun yang lalu, wilayah daratan
Jerman boleh dikatakan tidak berpenghuni karena tidak mampu mendukung
kehidupan.
Tanda-tanda
penghuni baru muncul setelahnya, dengan berbagai temuan yang diduga berasal
dari peninggalan manusia Cro-Magnon. Perkembangan peradaban dengan tingkat budaya
Batu Baru (Neolitikum) dibawa penghuni-penghuni selanjutnya. Mereka diketahui
telah mengenal perladangan, peternakan, dan mulai menetap. Selanjutnya
ditemukan sisa-sisa perkembangan kemampuan perundagian (ditemukan lembaran
logam dengan sapuan emas dari masa Zaman Perunggu dan gambaran langit di
Sachsen-Anhalt. Peninggalan berusia 2000 tahun SM ini menunjukkan adanya
pengetahuan astronomi dasar.
Jerman
pra-Romawi
Memasuki
periode protosejarah Jerman — di kala berita-berita luar menyebut tentang adanya
bangsa lain (Jerman), tetapi belum ada sumber langsung dari yang bersangkutan
—, sumber-sumber Yunani Kuno dari sekitar abad ketiga Sebelum Masehi menyebut
ada bangsa barbar (biadab) yang menghuni wilayah barat Sungai Rhein sebagai
"orang Kelt" dan yang menghuni sisi timur (atau tepatnya di utara
Laut Hitam) sebagai "orang Skythia". Poseidonios dari Yunani (sekitar
tahun 80 SM) yang pertama kali menyebut mengenai "orang Jerman" yang
menghuni wilayah di antara hunian orang Kelt dan Skythia. Ketiga penggolongan
ini kemudian dipakai oleh Julius Caesar.
Dari
hasil peninggalan arkeologi, orang Kelt diketahui telah menghuni sisi timur
Rhein di bagian hulu dan tengah Jerman (Baden-Wuerttemberg, Bayern, serta
Hessen) pada masa pra-Romawi (sampai paruh kedua abad I Sebelum Masehi, sebelum
serangan Julius Caesar). Sisa-sisa peninggalan pemukiman mereka ditemukan di
daerah tepian Sungai Neckar, Rhein, Lahn, dan sebagainya. Temuan itu berupa
berbagai peralatan sehari-hari dan artefak-artefak pemujaan ditemukan, namun
tidak dijumpai sisa-sisa bangunan.
Orang
Jermanik kebanyakan menghuni bagian utara, setelah mereka bermigrasi dari
Skandinavia. Pada masa selanjutnya, tidak jarang kemudian orang Jermanik dan
Kelt hidup berdampingan, terbukti dari adanya berbagai peninggalan dari kedua
kebudayaan ini pada usia yang sama di suatu tempat.
Wilayah
Jerman di bawah Kekaisaran Romawi
Masih
dalam lingkup protosejarah, menjelang era modern (Masehi) Kekaisaran Romawi
meluaskan pengaruhnya ke wilayah barat daratan Eropa. Politik ekspansi Julius
Caesar ini dimulai tahun 55 SM, dan diteruskan oleh Octavianus Augustus setelah
Julius dibunuh tahun 44 SM. Daerah tepi barat Sungai Rhein ditaklukkan pada
paruh akhir abad pertama Sebelum Masehi. Kaum penakluk ini lalu mendirikan
koloni-koloni seperti Colonia Augustus (Trier), Moguntiacum (Mainz), Civitas
Nemetum (Speyer), Argentoratum (atau Argentina, sekarang Strasbourg), Colonia
Claudia Ara Agrippinensium (atau Colonia Agrippina, sekarang Köln),
Xanten, dan Novio Magus (Nijmegen). Ekspansi ke dataran timur Rhein hingga
Sungai Elba mulai dijalankan pada tahun 12 SM puak-puak Jermanik yang tersebar
dan kurang terorganisasi ini dengan relatif mudah ditaklukkan. Pada peralihan
era, berdirilah Provinsi Germania. Garnisun-garnisun Romawi didirikan pada masa
ini, dan proses Romanisasi mulai dilakukan, seperti mendirikan kota di
Waldgirmes, dekat Wetzlar, sekarang. Orang Romawi menjalankan strategi devide
et impera terhadap suku-suku Jermanik yang memang senang berperang satu
sama lain lalu mengangkat pemimpin suku yang tunduk sebagai pegawai
kerajaan/militer.
Perlawanan
Arminius dan pengaruh Romawi
Salah
satu di antara banyak pemimpin Germanik itu adalah Arminius (Hermann der
Cherusker, menurut Martin Luther), dari suku Cheruski. Ia diangkat sebagai
perwira pasukan Romawi dan bertugas di beberapa medan pertempuran di wilayah
Eropa timur. Ketika ia kembali pada tahun 8 Masehi, ia membentuk pasukan
koalisi Jermanik dan menyerang pasukan Romawi di bagian barat Provinsi
Germania. Koalisi ini paling tidak terdiri dari gabungan 11 suku, dari sekitar
40-an suku Germanik yang menghuni provinsi itu. Pertempuran pertama terjadi
pada tahun 9 M, yang mengakibatkan gugurnya jendral Romawi, Quinctilius Varus,
dan kepalanya dipenggal. Pertempuran-pertempuran berikutnya terjadi hingga 16
Masehi, yang berakhir dengan mundurnya pasukan Romawi ke bagian barat Sungai
Rhein dan sejak saat itu tepi timur Rhein tetap dikuasai oleh puak-puak
Germanik. Oleh para ahli sejarah Romawi (misalnya Tacitus) maupun Jerman masa kini,
Arminius sering dianggap sebagai "Sang Pembebas Jerman", meskipun ada
yang berteori bahwa motivasi perlawanan sebenarnya adalah kekuasaan semata,
dalam persaingan kekuasaan dengan pemimpin Jermanik lainnya.
Sepeninggal
Arminius (21 M), yang menurut Tacitus "dibunuh oleh saudaranya",
suku-suku Germanik kembali saling berperang hingga orang Romawi kembali dapat
menguasai wilayah selatan dan barat dan mendirikan Provinsi Germania Inferior
("Germania Hilir"), Germania Superior ("Germania Hulu"),
dan Raetia. Selain itu, orang Romawi membangun tembok panjang (dikenal sebagai
"Limes") untuk membatasi wilayahnya dan melindungi diri dari
serangan-serangan kaum Jermanik. Sisa-sisa Limes ini masih dapat ditemukan pada
masa sekarang, memanjang dari tepi Sungai Rhein di Hessen sebelah barat hingga
di dekat Passau di Bayern. Sisa-sisa Limes sekarang menjadi Warisan Dunia
UNESCO.
Pada
masa inilah budaya Romawi diadopsi oleh puak-puak Germanik, baik yang tinggal
di dalam maupun di luar wilayah taklukan. Banyak kata-kata Romawi dipinjam ke
dalam bahasa-bahasa Jerman. Selain itu, orang-orang Jermanik mulai mampu
mengorganisasi diri secara politik.
Sejarah
Jerman Modern....
Sejarah Jerman sebagai suatu
negara modern dianggap baru dimulai semenjak terbentuknya Konfederasi Jerman
pada tahun 1915 yang dimotori oleh Kerajaan Prusia. Namun demikian, kawasan ini
telah memainkan banyak peran penting, terutama dalam sejarah Eropa, sejak masa
prasejarah (pra-Romawi).
Meskipun
negara-bangsa Jerman modern baru terbentuk pada tahun 1871, seusai Perang
Perancis-Prusia, satuan-satuan politik di wilayah ini telah lama memainkan
posisi penting dalam era monarki di Eropa sejak penguasaan oleh Kekaisaran
Romawi menjelang era modern (Masehi) hingga berakhirnya Perang Napoleon.
Penyatuan wilayah Eropa Tengah pada masa Karl Yang Agung (Charlemagne),
pemimpin Kerajaan Franka, pada abad ke-8 menjadi rintisan terbentuknya suatu
imperium konfederatif berusia hampir 1000 tahun yang dikenal sebagai Imperium
Romawi Suci. Imperium ini sangat mewarnai budaya feodal di seluruh Eropa serta
menjadi pusat Reformasi gereja kristen pada abad ke-16 yang melahirkan
Protestantisme. Ketika Imperium Romawi Suci dibubarkan pada tahun 1806 akibat
perpecahan yang ditimbulkan oleh perang Napoleon, telah tumbuh rasa satu
kebangsaan sebagai masyarakat berbahasa sama (bahasa Jerman). Namun demikian,
negara modern yang terbentuk kemudian tidak sanggup menyatukan cita-cita
kebangsaan itu karena Austria membentuk sekutu bersama Hungaria menjadi negara
terpisah dari negara Jerman modern. Pada tahun 1949, Jerman, dengan wilayah
yang jauh berkurang akibat dua perang besar di Eropa, terbagi menjadi dua
negara terpisah: Jerman Barat dan Jerman Timur. Pemisahan ini berakhir 3
Oktober 1990 (menjadi hari nasional Jerman sekarang) ketika Jerman Timur secara
resmi menyatukan diri dengan Jerman Barat.
Jerman
(Barat) adalah negara pendiri Masyarakat Ekonomi Eropa (kelak menjadi Uni Eropa
pada tahun 1993). Negara ini juga menjadi anggota zona Schengen dan pengguna
mata uang Euro sejak 2002. Sebagai negara penting, Jerman adalah anggota G8, G20, menduduki urutan keempat dalam
Produk Domestik Bruto dan urutan kelima dalam Keseimbangan Kemampuan Berbelanja
(2009), urutan kedua negara pengekspor dan urutan kedua negara pengimpor barang
(2009), dan menduduki urutan kedua di dunia dalam nilai bantuan pembangunan
dalam anggaran tahunannya (2008). Jerman juga dikenal sebagai negara dengan
sistem jaringan pengaman sosial yang baik dan memiliki standar hidup yang
sangat tinggi. Jerman dikenal sebagai negara dengan penguasaan ilmu dan
teknologi maju di berbagai bidang, baik ilmu-ilmu alamiah maupun sosial dan kemanusiaan,
selain sebagai negara yang banyak mencetak prestasi di bidang keolahragaan,
seperti Formula Satu, sepak bola, dan lain-lain. Jerman dianggap sebagai negara
yang sangat menghidupkan dunia. Dengan kata lain, Jerman juga merupakan negara
yang memengaruhi keadaan perekonomian/bursa saham dunia.
Cukup
sekian dulu, semoga informasi ini bermanfaat bagi kalian yang membacanya ^^
0 komentar:
Posting Komentar